Pengertian Disk Magnetik
Magnetic Disk adalah piringan bundar yang terbuat dari
bahan tertentu (logam atau plastik) dengan permukaan dilapisi bahan yang dapat
di magnetasi. Mekanisme baca / tulis yang digunakan disebut head yaitu
kumparan pengkonduksi (conducting coil)
selama operasi pembacaan dan penulisan, head bersifat stationer sedangkan
piringan bergerak-gerak di bawahnya biasanya yang menggantung diatas permukaan
dan tertahan pada sebuah bantalan udara.
Dalam magnetic disk terdapat dua metode layout
data pada disk yaitu Constant
Angular Velocity dan Multiple
Soned Recording. Disk diorganisasi (permukaan dari piringan dibagi) dalam
bentuk cincin – cincin konsentris yang disebut track atau garis yang
memisahkan atar track seperti gambar dibawah. tiap track dipisahkan
oleh gap, fungsi gap adalah untuk mencegah atau mengurangi kesalahan
pembacaan atau penulisan yang disebabkan melesetnya head atau karena
interferensi medan magnet.
Blok-blok data disimpan
dalam disk berukuran blok yang disebut dengan sector. Track biasanya terisi beberapa
sector, umumnya 10 hingga 100 sector tiap tracknya.
Metode Pengalamatan Dalam Magnetic Disk
Metode pengalamatan dalam
magnetic disk ada dua yaitu metode silinder dan metode sektor, penjelasannya
sebagai berikut :
a)
Metode Silinder
Metode silinder merupakan Pengalamatan berdasarkan
nomor silinder, nomor permukaan dan nomor record. Semua track dari disk pack
membentuk suatu silinder. Jadi bila suatu disk pack dengan 200 track per
permukaan, maka mempunyai 200 silinder. Bagian nomor permukaan dari
pengalamatan record menunjukkan permukaan silinder record yang disimpan. Jika ada 11
piringan maka nomor permukaannya dari 0 – 19 atau dari 1 – 20. Pengalamatan
dari nomor record menunjukkan dimana record terletak pada track yang ditunjukkan
dengan nomor silinder dan nomor permukaan.
b)
Metode Sektor
Metode sektor, Setiap track dari pack dibagi kedalam
sektor-sektor. Setiap sektor adalah storage area untuk banyaknya karakter yang
tetap. Pengalamatan recordnya berdasarkan nomor sektor, nomor track, nomor
permukaan. Nomor sektor yang diberikan oleh disk controller menunjukkan track
mana yang akan diakses dan pengalamatan record terletak pada track yang mana. Setiap
track pada setiap piringan mempunyai kapasitas penyimpanan yang sama meskipun
diameter tracknya berlainan. Keseragaman kapasitas dicapai dengan penyesuaian
density yang tepat dari representasi data untuk setiap ukuran track. Keuntungan
lain dari pendekatan keseragaman kapasitas adalah file dapat ditempatkan pada
disk tanpa merubah lokasi nomor sector (track atau cylinder) pada file.
Komponen Pada Magnetic Disk
Hard disk terdiri atas
beberapa komponen penting. Komponen utamanya adalah pelat
(platter) yang berfungsi sebagai penyimpan data. Pelat ini adalah suatu cakram
padat yang berbentuk bulat datar, kedua sisi permukaannya dilapisi dengan
material khusus sehingga memiliki pola-pola magnetis. Pelat ini ditempatkan
dalam suatu poros yang disebut spindle, penjelasannya sebagai berikut :
a)
Spindle
Hard disk terdiri dari spindle yang menjadi pusat
putaran dari keping-keping cakram magnetik penyimpan data. Spindle ini berputar
dengan cepat, oleh karena itu harus menggunakan high quality bearing.
Dahulu hard disk menggunakan ball bearing namun kini
hard disk sudah menggunakan fluid bearing. Dengan fluid bearing maka gaya
friksi dan tingkat kebisingan dapat diminimalisir. Spindle ini yang menentukan
putaran hard disk. Semakin cepat putaran rpm hard disk maka semakin cepat
transfer datanya.
b)
Cakram Magnetik (Magnetic Disk)
Pada cakram magnetik inilah dilakukan penyimpanan data
pada hard disk. Cakram magnetik berbentuk plat tipis dengan bentuk seperti
CD-R. Dalam hard disk terdapat beberapa cakram magnetik.
Hard disk yang pertama kali dibuat, terdiri dari 50
piringan cakram magnetik dengan ukuran 0.6 meter dan berputar dengan kecepatan
1.200 rpm. Saat ini kecepatan putaran hard disk sudah mencapai 10.000rpm dengan
transfer data mencapai 3.0 Gbps.
c)
Read-write Head
Read-write Head adalah pengambil data dari cakram
magnetik. Head ini melayang dengan jarak yang tipis dengan cakram magnetik.
Dahulu head bersentuhan langsung dengan cakram magnetik sehingga mengakibatkan
keausan pada permukaan karena gesekan. Kini antara head dan cakram magnetik
sudah diberi jarak sehingga umur hard disk lebih lama.
Read-write head terbuat bahan yang terus mengalami
perkembangan, mulai dari Ferrite head, MIG (Metal-In-Gap) head, TF (Thin Film)
Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, GMR (Giant
Magnetoresistive) Heads dan sekarang yang digunakan adalah CMR (Colossal Magnetoresistive) Heads.
d)
Enclosure
Enclosure adalah lapisan luar pembungkus hard disk.
Enclosure berfungsi melindungi semua bagian dalam hard disk agar tidak terkena
debu, kelembaban dan hal lain yang dapat mengakibatkan kerusakan data.
Dalam enclosure terdapat breath filter yang membuat
hard disk tidak kedap udara, hal ini bertujuan untuk membuang panas yang ada
didalam hard disk karena proses putaran spindle dan pembacaan Read-write head.
e)
Interfacing Module
Interfacing modul berupa seperangkat rangkaian
elektronik yang mengendalikan kerja bagian dalam hard disk, memproses data dari
head dan menghasilkan data yang siap dibaca oleh proses selanjutnya.
Interfacing modul yang dahulu banyak dipakai adalah sistem IDE (Integrated
Drive Electronics) dengan sistem ATA yang mempunyai koneksi 40 pin.
Teknologi terbaru dari interfacing module adalah
teknologi Serial ATA (SATA). Dengan SATA maka satu hard disk ditangani oleh
satu bus tersendiri didalam chipset, sehingga penanganannya menjadi lebih cepat
dan efisien. hard disk SATA sekarang perlahan sudah menggantikan hard disk ATA
yang makin lama mulai hilang dari pasaran.